Kali ini Diza akan share sebuah cerita yang dikutip dan di sebar secara broadcast via sosmed. Cerita ini berkisah tentang seorang istri yang meminta izin pada suami untuk bekerja di luar rumah. Diza sendiri mendapatkan kisah ini melalui Grup WhatsApp. Cukup terketuk dengan cerita ini, Diza merasa perlu membagi kisahnya pada para pegunjung
www.dizashared.web.id_ Berikut "Kisah Istri Minta Izin Suami untuk Bekerja (di Luar Rumah)" secara lengkapnya....
***
Istri : "Ayah, aku ingin kerja!"
Suami : "Jangan, lah. Kamu di rumah saja. Istri itu di rumah tugasnya :)"
Istri : "Itu, tetangga kita, dia kerja!"
Suami : "Hehe …, dia itu guru, sayaang. Dia dibutuhkan banyak orang. Yang membutuhkan kamu tidak banyak. Hanya Ayah dan anak-anak kita. Di rumah saja, ya. :)"
Istri : "Itu…, tetangga kita yang satunya, yang sekarang sudah pindah ke kampung sebelah, aku lihat dia kerja. Bukan guru. Tidak dibutuhkan banyak orang."
Suami : "Nanti, tunggu Ayah meninggal dunia."
Istri : "Iih, apaan sih ayah ini?"
Suami : "Dia itu janda, sayaaaang. Suaminya meninggal satu setengah bulan yang lalu. Makanya dia kerja."
Istri : "Tapi kebutuhan kita makin banyak, Ayah"
Suami : "Kan Ayah masih kerja, Ayah masih sehat, Ayah masih kuat. Akan Ayah usahakan, InsyaAllah."
Istri : "Iya, aku tahu. Tapi penghasilan Ayah untuk saat ini tidaklah cukup."
Suami : "Bukannya tidak cukup, tapi belum lebih. Mengapa Ayah bilang begitu? Karena Allah pasti mencukupi. Lagi pula, kalau kamu kerja siapa yang jaga anak kita?"
Istri : "Kan ada Ibu! Pasti beliau tidak akan keberatan. Malah dengan sangat senang hati."
Suami : "Istri Ayah yang Ayah cintai, dari perut sampai lahir, sampai sebelum Ayah bisa mengerjakan pekerjaan Ayah sendiri, segalanya menggunakan tenaga Ibu. Ayah belum ada pemberian yang sebanding dengan itu semua. Sedikit pun belum terbalas jasanya. Dan Ayah yakin itu tak akan bisa. Setelah itu semua, apakah sekarang Ayah akan meminta Ibu untuk mengurus anak Ayah juga?"
Istri : "Bukan Ibumu, tapi Ibuku, Ayah..."
Suami : "Apa bedanya? Mereka berdua sama, Ibu kita. Mereka memang tidak akan keberatan. Tapi kita, kita ini akan jadi anak yang tegaan. Seolah-olah, kita ini tidak punya perasaan."
Istri : "Jadi, kita harus bagaimana?"
Suami : "Istriku, takut tidak tercukupi akan rezeki adalah penghinaan kepada Allah. Jangan khawatir! Mintalah pada-Nya. Atau begini saja, Ayah ada ide! Tapi Ayah mau tanya dulu."
Istri : "Apa, Yah?"
Suami : "Apa alasan paling mendasar, yang membuat istriku yang cantik ini ingin bekerja?"
Istri : "Ya untuk memperbaiki perekonomian kita, Ayah. Aku ingin membantumu dalam penghasilan. Untuk kita, keluarga kita."
Suami : "Kalau memang begitu, kita buka usaha kecil saja di rumah. Misal sarapan pagi. Bubur ayam misalnya? Atau, bisnis online saja. Kamu yang jalani. Bagaimana? anak terurus, rumah terurus, Ayah terlayani, uang masuk terus, InsyaAllah. Keren, kan?"
Istri : "Suamiku sayang, aku tidak pandai berbisnis, tidak bisa jualan. Aku ini karyawati. Bakatku di sana. Aku harus keluar kalau ingin menambah penghasilan."
Suami : "Tidak harus keluar. Tenang, masih ada solusi!"
Istri : "Apa?"
Suami : "Bukankah ada yang lima waktu? Bukankah ada Tahajud? Bukankah ada Dhuha? Bukankah ada sedekah? Bukankah ada puasa? Bukankah ada amalan-amalan lainnya? Allah itu Maha Kaya. Minta saja pada-Nya."
Istri : "Iya, Ayah, aku tahu. Tapi itu semua kan harus ada ikhtiar nyata."
Suami : "Kita ini partner, sayang. Ayahlah pelaksana ikhtiarnya. Tugas kamu cukup itu. InsyaAllah jika menurut Allah baik, menurut-Nya kita pantas, kehidupan kita pasti akan berubah."
Istri : "Tapi, Ayah?!"
Suami : "Ayah tanya lagi…, kamu ingin kita hidup kaya, apa berkah?"
Istri : "Aku ingin kita hidup kaya dan berkah."
Suami : "Kalau begitu lakukan amalan-amalan tadi. InsyaAllah kaya dan berkah."
Istri : "Kalau tidak kaya?"
Suami : "
Kan masih berkah? Dan…, tahu apa yang terjadi padamu jika tetap istiqomah dengan itu?"
Istri : "Apa, Ayah?
Suami : "Pilihlah pintu surga yang mana saja yang kamu suka. Dan kamu, menjadi sebenar-benarnya perhiasan dunia."
***
Rasulullah SAW bersabda, "
Apabila seorang wanita (istri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga harga dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia diundang di akhirat supaya masuk surga berdasarkan pintunya mana yang ia suka (sesuai pilihannya)," (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani).
"
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah" [H.R. Muslim].
Dikutip dari broadcast message, junto
alquranwanita[dot]com dengan beberapa editing seperlunya. Semoga bermanfaat untuk pembaca dan pengunjung
www.dizashared.web.id