Dalam sebuah hubungan antar pasangan, lebih spesifik tentang hubungan suami istri, pertengkaran dan selisih paham adalah hal yang tak bisa dihindarkan. Lain kepala pasti lain pemikiran. Itulah salah satu hal yang mendasari sebuah percekcokan dalam rumah tangga.
Pernah gak sih kalian para pasutri ( pasangan suami istri ) mengalami percekcokan atau setidaknya salah paham? Tentu pernah, karena bagaimana pun mengatur dua kepala untuk selaras itu butuh perjuangan. Setidaknya ada saling pengertian yang harus diperjuangkan agar dua kepala tersebut tidak berbenturan. Kalau sudah berbenturan, otomatis emosi dan amarahlah yang muncul.
Tak perlu susah susah memilih contoh. Kita buat saja permisalan seorang istri menyukai warna hijau, sedangkan sang suami menyukai warna biru. Ini mungkin sepele, namun ini bisa menjadi malash besar di kemudian hari. Dalam memilih perabot rumah tangga saja, jika keduanya tidak saling mengerti dan mementingkan diri sendiri pasti akan ada percekcokan tentang warna yang akan mereka pilih untuk perabot rumahnya. Dalam hal ini, tentu harus ada kesepakatan antar keduanya. Jangan pakai ego masing-masing. That's the POINT!
Ego adalah hal yang perlu di kontrol. Bila ego telah berbicara, maka tak akan ada titik temu. Jangankan antar pasangan, antar teman saja bila hanya mementingkan ego sendiri, perdebatan berujung pertengkaran pun sangat mungkin terjadi.
Dalam menghadapi masalah rumah tangga, tentu ego akan menjadi hal penting yang harus dijaga. Bagaimana pun jika kita mementingkan ego, perselisihanlah yang akan terjadi. Harus ada PENGERTIAN! Jangan harap api akan padam jika dilawan dengan api. Lawanlah api dengan air. Dinginkan kepala dengan memberikan pengertian kepada pasangan dengan baik-baik dan lihatlah hasilnya. Semua yang dibicarakan dengan baik-baik tentu akan menghasilkan yang baik pula. Jangan pakai emosi tentunya... :)
Aku sudah memberikan pengertian, tapi dia tidak mau mengerti. Apa yang harus aku lakukan???
Mengalah. Hanya itu yang bisa Diza katakan. Pernah dengan pepatah "Mengalah bukan berarti kalah"? Yah, mengalah itu bukanlah hal yang buruk. Saat kita mengalah, ungkapkan dengan baik dan tetap jangan pakai emosi. Percuma mengalah jika mengungkapkannya dengan emosi.
"Okay, aku mengalah! Lakukan sesukamu!"
Jika pasanganmu mengalah dengan nada seperti itu apa yang akan kamu lakukan? Tentu jika kamu tak pandai mengatur emosi, pertengkaran tak dapat dihindarkan. Makanya, gunakan kalimat yang baik saat kamu mengalah pada pasangan.
Aku terlalu sering mengalah pada pasangan. Aku capek kalo harus mengalah terus. So, apa yang harus aku lakukan???
Bicaralah. Ungkapkan uneg-unegmu. Eits, tapi jangan pakai nada tinggi ya... Percuma mengungkapkan jika berakhir dengan pertengkaran. Ungkapkan saat moment yang tepat dan dalam keadaan santai. Ajak pasangan ke tempat yang romantis, atau paling tidak di tempat yang nyaman untuk berdua ( misal di kamar, toh udah nikah. Hehehe ). Bicatakan dengan santai dan penuh kasih sayang. Api mana sih yang gak padam bila di siram dengan air...?
So, pada intinya tetap tenang dalam menghadapi pasangan. Jangan mudah terbawa emosi. Walaupun setiap orang punya ego, pasti ada titik kasih sayang dalam orang tersebut. Raihlah titik itu dan tumbuhkan kasih sayang yang lebih besar bersama pasanganmu.
Diza bukanlah orang bijak. Dalam rumah tangga yang Diza bina pun masih banyak titik lemah dan kekurangan. Kespurnaan hanya milik Allah. Jika sudah mentok menghadapi masalah, ingatlah Allah. Kembalilah padaNya, pasrahkan padaNya dan mintalah pertolonganNya...
See you next post..
0 Comment for "Berselisih dengan Pasangan, Apa yang Harus Dilakukan?"
Berkomentarlah dengan baik, karena komentar yang baik bisa membuat DizaShared lebih baik lagi. ^_^'